“Eksperimen ini dirancang untuk mengeksplorasi sejauh mana teknologi dapat membentuk hubungan lebih erat antara artis dan kreator konten, serta mendekatkan penggemar,” ungkap Lyor Cohen dan Toni Reid, petinggi YouTube, dalam pernyataan resmi di situs YouTube, Kamis.
Keterlibatan sembilan penyanyi ternama dalam proyek ini menunjukkan antusiasme mereka terhadap potensi AI dalam menginspirasi kreativitas musik.
Para penyanyi ini menyadari bahwa Dream Track bukan hanya sekadar proyek inovatif, tetapi juga membuka peluang baru bagi kolaborasi antara kreator konten dan musisi favorit mereka.
“Saya terus mendorong batasan teknologi untuk menciptakan musik yang paling menarik bagi penggemar saya,” kata penyanyi rap T-Pain.
Namun, di balik potensi positifnya, muncul kekhawatiran terkait dampaknya terhadap kreativitas seniman.
Beberapa skeptis menyuarakan keprihatinan bahwa ketergantungan pada AI dapat merugikan kreativitas musisi dan menghilangkan kemampuan mereka untuk menciptakan musik secara independen.
YouTube, sebagai tanggapan terhadap kekhawatiran ini, menegaskan komitmennya untuk menggunakan AI secara bertanggung jawab dan kolaboratif.
Perusahaan ini telah meluncurkan dasar pengembangan musik AI dan inkubator AI, dengan tujuan membantu musisi dan pengembang AI bekerja bersama-sama dalam mengembangkan teknologi ini.
Discussion about this post