Waspada! Modus penipuan Shopee makin canggih. Kenali 7 modus penipuan Shopee terbaru dan dapatkan tips penting belanja aman agar terhindar dari kerugian!
TechnonesiaID - Di era digital ini, belanja online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan platform e-commerce seperti Shopee sangat memanjakan konsumen. Namun, di balik kemudahan tersebut, mengintai bahaya penipuan online yang semakin marak dan canggih.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mencatat lebih dari 400 ribu laporan penipuan online sejak tahun 2017. Shopee, sebagai salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia, tak luput menjadi sasaran empuk para pelaku kejahatan siber. Para penipu terus mengembangkan modus operandi mereka, mencatut nama Shopee untuk meyakinkan korban dan mengeruk keuntungan secara ilegal.
Baca Juga
Advertisement
Oleh karena itu, penting bagi kita sebagai konsumen untuk selalu waspada dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan Shopee. Dengan memahami taktik yang digunakan para penipu, kita dapat melindungi diri dari potensi kerugian finansial dan informasi pribadi.
Mengenal 7 Modus Penipuan Shopee yang Harus Diwaspadai
Berikut adalah 7 modus penipuan Shopee yang paling umum dan cara menghindarinya:
1. Mengaku Sebagai CS atau Tim Affiliate Shopee
Para penipu seringkali menghubungi calon korban melalui telepon, WhatsApp, atau SMS, berpura-pura menjadi tim customer service (CS) atau tim affiliate Shopee. Mereka menggunakan berbagai alasan untuk memancing korban.
Baca Juga
Advertisement
Modus yang sering digunakan antara lain:
- Bantuan mengatasi masalah akun: Penipu menawarkan bantuan untuk “memperbaiki” masalah pada akun Shopee korban.
- Pemberian hadiah giveaway: Korban diiming-imingi hadiah menarik dari Shopee.
- Penawaran PayLater: Penipu menawarkan aktivasi fitur PayLater dengan iming-iming kemudahan.
Tujuan akhir dari semua modus ini adalah mendapatkan kode OTP (One-Time Password) atau data pribadi korban. Jangan pernah memberikan kode OTP atau informasi pribadi apapun kepada pihak yang tidak dikenal, meskipun mereka mengaku dari Shopee.
2. Iming-iming Komisi atau Part Time Job
Modus ini menargetkan mereka yang mencari penghasilan tambahan. Penipu menawarkan pekerjaan paruh waktu atau kesempatan mendapatkan komisi dengan tugas sederhana, seperti memberikan like pada produk atau mengikuti toko di Shopee.
Baca Juga
Advertisement
Awalnya, korban mungkin akan menerima sejumlah kecil uang sebagai bukti bahwa tawaran tersebut benar. Namun, seiring berjalannya waktu, penipu akan meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang dengan alasan investasi atau biaya pendaftaran. Setelah korban mengirimkan uang, penipu akan menghilang tanpa jejak.
3. Phishing Melalui Link Palsu
Phishing adalah upaya untuk mendapatkan informasi sensitif, seperti username, password, dan nomor kartu kredit, dengan menyamar sebagai entitas terpercaya. Dalam kasus penipuan Shopee, penipu mengirimkan link palsu yang menyerupai situs web resmi Shopee.
Link palsu ini biasanya disebarkan melalui email, SMS, atau media sosial. Ketika korban mengklik link tersebut dan memasukkan informasi pribadi mereka, informasi tersebut akan langsung dicuri oleh penipu.
Baca Juga
Advertisement
Selalu periksa URL (alamat web) sebelum memasukkan informasi pribadi. Pastikan URL tersebut benar-benar mengarah ke situs web resmi Shopee (shopee.co.id). Hindari mengklik link mencurigakan yang dikirimkan oleh sumber yang tidak dikenal.
4. Penipuan dengan Modus Undian Berhadiah
Penipu mengklaim bahwa korban memenangkan undian berhadiah dari Shopee. Korban kemudian diminta untuk membayar sejumlah uang sebagai biaya administrasi atau pajak hadiah. Setelah korban membayar, hadiah tidak pernah diterima.
Shopee seringkali mengadakan program undian, namun pengumuman pemenang biasanya dilakukan secara resmi melalui situs web atau aplikasi Shopee. Jangan mudah percaya dengan klaim undian berhadiah yang tidak jelas sumbernya.
Baca Juga
Advertisement